Orang pinter berdiri dalam gelap, sehingga mereka dapat melihat
sekelilingnya. Mereka dapat melihat sesuatu yang orang laen tak dapat
melihatnya. Mereka mengarungi jalur pemikirannya sendiri seperti
labirin, jalur pemikiran yang tak berujung, dan tersesat jauh di
dalamnya sendirian. Mereka berpikir di alamnya sendirian jauh mengarungi
cakrawala yang membentang luas. Mereka berteriak sedikit untuk memohon
pengertian. Tapi tak sedikit orang-orang menganggap orang seperti ini
orang yang sombong dan tidak mau bergaul. Sebenernya tidak, hanya
orang-orang itu yang tidak paham maksud tersembunyi dari orang-orang
pinter itu.
Mereka yang kebanyakan benar-benar pintar kebanyakan
rendah hati dan sekaligus pendiam. Karena mereka takut akan konsekuensi
atas perkataan yang mereka ucapkan. Tapi sebaliknya, orang kurang pintar
(( bodoh yang diperhalus )) bicaranya hebat, meski itu cuma sebagai
bualan atau omong kosong belaka. Mereka lebih menampilkan aku meski aku
itu tak lebih dari body yang montok, wajah ayu tapi otak yang lemot
seperti keong. Mereka yang kurang pintar akan banyak berdalih ketimbang
tindakan nyata yang dapat menguntungkan semua orang. Disaat orang
bekerja menempuh hasil terbaik, mereka dengan enaknya duduk di kursi
malas dengan sandaran empuk. Meski sebenernya mereka juga tak lebih dari
kambing congek yang hanya bisa mengembik tanpa aksi nyata yang jelas.
Tak
sedikit orang-orang pinter seperti ini berakhir di kamar-kamar teduh
dengan cahaya temaram dengan iringan musik klasik yang lamat-lamat
terdengar. Tak jarang akhir hidup mereka berakhir dengan penuh
penderitaan.Melihat kata-kata ini, ane jadi pengin nangis
gan. Karena terus terang aja, mereka itu seperti terkucilkan. Kalau
boleh curhat, Tuhan akan ane curhatin supaya orang-orang pinter itu
mendapat kemuliaan di dunia dan diSana ntar gan. Semoga ..
0 komentar:
Posting Komentar